Rabu, 17 Februari 2010

Rumah, Sekolah Unggulan Karakter Pemimpin


Bayangkan betapa bangganya Anda, ketika anak Anda memenangkan sebuah perlombaan. Ia pulang dengan piala dan penghargaan atas kemenangannya berkompetisi dengan anak-anak lain. Apapun perlombaannya tidak menjadi sepenting titel kejuaraan yang anak Anda peroleh, meski mungkin ia hanya memenangkan lomba makan kerupuk di acara tujuhbelasan lingkungan tempat tinggal Anda!

Dan bayangkan, betapa lebih bangganya lagi Anda, jika dalam sepuluh atau tigapuluh tahun kemudian, ia menjadi seorang yang berhasil dalam profesinya, pemimpin yang dihormati banyak orang, namanya dikenal berbagai kalangan masyarakat, dan membanggakan bangsa dan negaranya.

Semua orang tua, termasuk saya, pasti berharap keberhasilan hidup terjadi pada masa depan anak-anak kita; menjadi pemenang, menjadi pemimpin, pionir, dan pencetus ide. Di atas semua harapan tinggi tersebut, setidaknya, kita berharap anak-anak mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari yang semua orang tua pernah dapatkan. Tetapi bagaimana caranya memastikan bahwa anak-anak kita kelak mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik dari orang tuanya?

Saya yakin, persiapan finansial, perencanaan pendidikan dan lingkungan yang stabil menjadi hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan, dan saya percaya, semua orang tua akan bekerja keras, berupaya lebih giat untuk memastikan kesiapan masa depan anak mereka terjamin sejak awal. Tetapi apakah semua itu cukup untuk menjamin kehidupan mereka lebih baik seperti yang kita harapkan?

Lepas dari persiapan finansial dan fisik yang matang, pembentukan karakter ternyata jauh lebih penting untuk mempersiapkan anak-anak atas masa depan mereka. Keberhasilan, kesuksesan dan ketenaran tidak pernah kekal, tetapi keunggulan karakterlah yang dapat membuat mereka menjadi pemenang dan pemimpin berhasil dalam hidup mereka, tidak peduli jenis pekerjaan apa yang akan mereka kerjakan nanti, berapa jumlah gajinya setiap bulan dan di mana mereka akan tinggal. Mereka akan bersemangat untuk hidup sebagai pemenang, ketika dengan keunggulan karakter, mereka merasa berbahagia dengan kehidupan yang mereka dambakan, dan bukan yang kita tentukan bagi mereka.

Banyak lembaga pendidikan masa kini yang memasukkan program pembentukan karakter dalam kurikulum mereka. Tapi kebanyakan program-program unggulan tersebut hanya agenda, ketimbang proyeksi implementasi yang diteruskan anak-anak sebagai kebiasaan-kebiasaan, baik di dalam maupun luar sekolah. Akibatnya, sering terjadi, anak-anak ‘terlihat’ berperilaku manis di sekolah, tetapi tidak di rumah atau di tempat lain. Atau ketika anak-anak yang di sekolah lebih unggul kecerdasannya dari anak-anak lainnya, ternyata memiliki perangai suka mengamuk di rumah.

Lalu, salah siapa ini? Sekolah? Kurikulum? Orang tua? Ini sama sekali bukan salah lembaga pendidikan, bukan juga salah orangtua, apalagi anak-anak. Ini terjadi karena kebanyakan kita orang dewasa membentuk semacam kesepakatan umum tak tertulis, bahwa cara berhasil membesarkan anak adalah memfokuskan mereka mendapatkan nilai-nilai akademis tinggi di sekolah. Masalah pembentukan karakter menjadi kebutuhan ke-20 dari daftar keberhasilan anak!

Sebaik apapun program pembentukan karakter yang diberikan di sekolah, jujur saja, itu hanya didesain untuk penggunaan massal, sementara anak Anda memiliki kebutuhan dan identifikasi khusus dalam mengembangkan pola-pola karakter umum yang diajarkan tersebut untuk mereka dapat pahami, serap dan biasakan menurut struktur kepribadian mereka masing-masing.

Saya selalu mengingatkan orangtua di manapun saya berjumpa mereka, anak anda tidak dilahirkan dalam kualitas grosiran! Mereka punya identitas sendiri, meski ketika mereka kembar empat sekalipun. Perlakukan mereka se-istimewa itu, sebab sesungguhnya mereka diciptakan dengan detail istimewa, hanya sekali (bukan ujicoba), dan tidak ada duanya di dunia! (meski mungkin nama mereka adalah nama pasaran).

Tidak ada anak yang gagal atau bodoh, mereka hanya tidak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan dan kebingungan dengan semua tuntutan orang tua dan pengajar mereka. Tidak ada orang tua atau guru yang gagal atau bodoh, yang ada hanya orang tua dan guru yang malas berusaha dan berhenti mendengarkan anak-anak mereka. Dan ternyata inilah awal penghalang pendidikan pengembangan karakter tidak berjalan ke manapun, meski disusun dengan sertifikasi global sekalipun! Kerja sama yang baik antara Anda, orang tua dan sekolah memainkan peranan penting bagi keberhasilan anak-anak Anda secara akademis maupun karakter cemerlang mereka.

Inilah fakta sesungguhnya; “Tidak ada Sekolah Karakter sebaik di rumah”. Dan tidak ada kurikulum paling efektif dalam Sekolah Karakter kecuali yang disusun bersama seluruh anggota keluarga, berlandaskan 3 elemen pondasi dasar; iman, ilmu dan amal. Itu sebabnya saya lebih menyukai istilah ‘kerja tim’ dalam project persiapan masa depan anak ketimbang ‘agenda tugas’ saat merancang apa yang dapat orang tua lakukan bagi anak-anak mereka sejak hari ini.

Rumah adalah tempat terbaik Anda menyiapkan pemimpin-pemimpin yang jenius, berakhlak mulia dan berkarakter terpuji. Kerja sama tim adalah kuncinya, dan suasana menyenangkan. Berikut ini beberapa langkah sederhana, dimana Anda dapat mulai mengembangkan pendidikan karakter pada sekolah calon pemimpin di rumah Anda sendiri.

Karakter cemerlang tidak dapat berhasil dicapai jika hanya dibicarakan, dan sekedar diajarkan; tetapi menularkan kebiasaan-kebiasaan baik, dapat menumbuhkan karakter baik dan dikelola sepanjang usia, dipelihara setiap hari dan diperbaiki jika benar-benar diperlukan.